Saya pernah bilang sama kamu. Kamu bukan type saya. Tapi sedikit bicara tentang kompromi, ada pengecualian buat kamu. Ada banyak kompromi-kompromi buat kamu.
Semisal, saya tidak suka laki-laki berkulit putih, saya lebih suka yang hitam tapi sexy. Kamu, laki-laki putih yang sexy. Saya tidak suka sesuatu yang rapi, saya rasa itu sedikit membosankan. Kamu menyusun segala sesuatunya dengan rapi, saya selalu ditegur tiap kali kita makan bersama, karena mengangkat kaki ke atas kursi. Kamu bilang, saya ini perempuan. Tapi sekali lagi, kamu tidak pernah membosankan.
Kamu laki-laki yang serius, tidak dalam semua hal. Kadang kamu melakukan hal-hal konyol yang bikin saya senyum-senyum kecil saat mau tidur. Tapi kamu juga tidak selalu lucu. Leluconmu kadang terlalu maksa. Apalagi kalau saya sedang ngambek, kamu selalu memaksakan diri untuk melucu. Hal itu ga bikin saya ketawa, hal itu bikin saya bersyukur. Kamu selalu berusaha membuat saya tersenyum.
Perut gendut.
Saya kadang sebal melihat perut gendut kamu. Tapi, saya tidak pernah menganggap itu penting. Saya suka kamu :>
Saya tidak pernah mau mengakui bahwa saya sedang jatuh cinta. Mungkin sifat egois saya menguasai. Sampai saat ini pun, saya masih gengsi mengakui saya tengah jatuh cinta. Disaat saya sudah kehilangan kamu.
Saya mulai berdiskusi dengan hati. Pantaskah kompromi-kompromi itu buat kamu?
Love, K!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar