Seperti yang ka Theo bilang, mengamati itu menyenangkan.
Hari ini aku banyak sekali mengamati. Waktu makan sendirian, aku lebih banyak diam dan mengamati sekitarku ketimbang melahap makananku. Rasanya seperti sedang melakukan permainan "Apa yang dia pikirkan? Apa yang mereka pikirkan?". Menebak-nebak. Mengamati dengan hati.
Tepat dihadapanku ada 2 orang ibu membawa 2 orang anaknya. Satu orang anak laki-laki chubby yang berontak tidak mau menghabiskan paket kidzu bentonya. Pipinya yang tembem bergetar tiap kali dia memalingkan muka saat si ibu mencoba memasukan sesuap nasi ke mulutnya. Dengan ekspresi menyerah ibunya menaruh lagi sendok itu di atas piring. Sesekali ia mengeluh tentang anaknya yang sulit makan pada teman di hadapannya. Satu lagi anak perempuan ikal yang tidak pernah bisa diam di tempat duduknya. Gadis kecil itu sempat menengok ke arahku. Menatapku, dengan tatapan yang aku sendiri tidak tahu apa maksudnya. Mungkin ini yang disebut tatapan polos? Entahlah.
Tak jauh dari meja itu, sepasang suami istri muda tengah memperhatikan kedua anak tersebut. Sang istri tampak gemas dengan si anak laki-laki. Sedangkan suaminya tidak berhenti bertanya pada si gadis kecil. Diakhir, mereka saling melempar pandang, tersenyum dan berbisik. Mungkin mereka tengah berencana menamai anak mereka kelak. Kebahagiaan itu menular. Bahkan padaku, yang tak kenal mereka sama sekali.
Satu demi satu meja aku perhatikan, nene dengan anak perempuan dan cucu laki-lakinya, bergurau. Segerombol anak ABG yang berbincang tentang trend masa kini. Pelayan laki-laki yang masih magang. Bulak-balik membersihkan meja-meja berisi sisa makanan. Tak jarang ia tersenyum dan berteriak "Selamat datang!" pada mereka yang hendak makan. Aku selalu suka pekerja keras.
Saat itu makanan di mejaku banyak sekali. Aku tidak berniat menyusunnya. Berantakan. Tidak teratur apa dulu yang mau aku makan. Menatap makanan pun jarang, hanya terus memutar kepala memperhatikan meja demi meja. Sambil sesekali mengetik sesuatu di telepon genggamku.
Aku jadi ingin tahu, apa ya yang mereka pikirkan tentangku?
Mungkin ada salah satu dari mereka berpikir aku baru saja patah hati. Kalau iya ada, aku curiga mereka paranormal. hahaha

Tidak ada komentar:
Posting Komentar