Kamis, 17 Januari 2013

Halo, sahabat.

Inilah aku dan malam-malamku. Saat bintang yang menggantung dilangit sebelah timur hanya samar-samar terlihat. Menyisakan dongeng tentang bintang jalan pulang dan rindu yang teramat sangat. Kerinduan akan hujan dan kolong panggung. Lutut-lutut yang dilipat berhimpitan. Seragam-seragam yang basah dan bau keringat. Atau tentang tawa yang dikulum menghadapi teriak para senior. Juga tentang degup sesaat sebelum waktu yang menentukan sekali dalam seumur hidup.

Tentang para sahabat.

Sahabat. Menahan rindu tak lagi semenyenangkan dulu. Biar satu senyum diwajahmu menjadi pereda bagi perih dalam lambungku.

Sahabat. Ceritakan lagi padaku tentang mimpi-mimpimu. Aku hanya ingin kita bertemu, duduk bersama dan mendengarkan semua kisahmu.

Sahabat. Tahukah kau bahwa kita adalah satu? Walau dalam 365hari hanya ada satu waktu dan satu tempat kita saling beradu rindu. Bercerita tentang angan dengan terburu-buru. Setelahnya, kau dan aku hanya saling mengamati dari jauh

Sahabat. Kau dan aku pernah saling membutuhkan pundak untuk bersandar. Sekedar supaya kita sadar bahwa diam dan sunyi bukan berarti sepi. Kau dan aku, sunyi bukan sepi.


Apa kabar sahabat?

Aku rindu, rindu teramat sangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar