Kamis, 17 Januari 2013

Perubahan

"Aku tak pernah menyesali satu apapun dari semua yang telah terjadi dalam hidupku. Karena penyesalan hanya dirasakan oleh orang-orang yang tak pernah berubah." - Yuliani

*****

Baiklah, malam ini saya hanya mau menulis. Bukan menulis sajak. Hanya mau menulis

Tentang perubahan.

Beberapa hari yang lalu salah satu sahabat saya bercerita tentang perubahannya. Keinginan untuk konsisten dengan perubahan yang telah ia putuskan. Haru. Sungguh terharu dengan keptusan yang ia ambil. Hampir saja ingin menangis ditempat kalau tidak mengingat saya sedang dalam suatu kegiatan diluar rumah.

Manusia sempurna karena akalnya. Ciri dari manusia adalah bisa berpikir. Dan hasil dari berpikir adalah perubahan. Walaupun cara dan jalan yang ditunjukkan oleh-Nya berbeda-beda dalam setiap proses perubahan namun tetap tujuannya hanya satu. Mendekatkan diri pada-Nya.

Malam itu, saat kabar bahagia itu saya dapat dari seorang sahabat, saya ditegur melalui kegiatan yang saya ikuti. Dari semua pertanyaan, ada satu pertanyaan yang benar-benar mengetuk satu pintu yang rasanya sudah lama tertutup rapat, "Mau dikenang sebagai siapa saat nanti kematian menjemputmu?" 

Termangu lama. Kemarin, rasanya terlambat untuk semua perubahan. Rasanya terlalu lama dan rapat pintu itu tertutup. Hingga pertanyaan itu seakan menyadarkan, selama kematian belum menjemputmu, tidak ada yang terlambat.

Saya ingin dikenang sebagai,

Seorang anak yang selalu membuat orangtua saya tersenyum bangga.
Seorang istri yang hingga akhir hayat menjaga kehormatannya.
Seorang ibu yang lembut dan penyayang bagi anak-anaknya.

Terlambatkah?

Tak akan pernah jika dimulai dari sekarang.


"Rasa sayang bukan tentang perasaan bahagia saat melihat ia bahagia. Tapi bahagia melihat ia lebih baik dari sebelumnya." - Yuliani


(peluk para sahabat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar