Kamis, 22 Agustus 2013

Sebuah Puisi Untukmu Tetap Bertahan

Siang ini karena tidak ada kegiatan, saya menjelajahi dunia blog seperti biasa. Lalu menemukan puisi dibawah ini. Dengan sedikit editan, saya menuliskan kembali puisi itu di blog saya, karena menurut saya ini dapat menjadi penguat bagi siapa pun yang sedang berjuang di jalan Allah.


Sebuah Puisi Untukmu Tetap Bertahan

Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia....
Yakinlah Allah tahu betapa keras engkau sudah berusaha.
 
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih...
Yakinlah Allah sudah menghitung airmatamu.
 
Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja...
Yakinlah Allah sedang menunggumu untuk bersama.
 
Ketika kau merasa sendiri dan teman-temanmu terlalu sibuk..
Yakinlah Allah selalu berada di sampingmu.
 
Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu lagi hendak berbuat apa..
Yakinlah Allah punya jawabannya.
 
Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan...
Yakinlah hanya Allah satu-satunya sumber ketenangan.
 
Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan...
Yakinlah Allah sedang berbisik kepadamu.
 
Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan merasa ingin mengucap syukur...
Yakinlah Allah telah memberimu rahmat.
 
Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban...
Yakinlah Allah telah tersenyum padamu.
 
Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi...
Yakinlah Allah sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.
 
Ingat, bahwa dimanapun kau atau kemanapun kau menghadap....
YAKINLAH ALLAH MAHA TAHU & MAHA MENDENGAR...


***

Original writed by yukinuyuinunu




Rabu, 21 Agustus 2013

Ar-Rohman


Fabiyyai 'alaa irrobikuma tukadziban? | Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang engkau dustakan? - Q.S. Ar-Rohman: 13


Berapa banyak dari kita yang mendustakan nikmat Allah? Sifat dusta adalah cenderung menyembunyikan kebenaran. Seberapa banyak dari kita yang menyadari bahwa nikmat yang didapat semata dari Allah, namun tidak mampu mengakui kebenarannya?

Setiap dini hari dan malam sebelum memulai kegiatan belajar mengajar di Daarut Tauhiid, kami, para santri, selalu diarahkan untuk membaca surat Ar-Rohman bersama-sama. Semakin sering saya membaca surat ini, semakin sering pertanyaan itu muncul dikepala saya. Masih beranikah saya mengeluh disaat begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan?

Saya teringat pada salah satu teman satu kamar saya yang dikaruniai 'kelebihan' oleh Allah. Namanya Deti. Awal saya mengenal, Deti adalah anak yang periang. Ia mampu membangun suasana canggung menjadi lebih cair. Saya selalu menyebutnya "Si Bungsu" karena sifatnya yang ceria dan kadang kekanakan. Baru dua malam saya satu kamar dengan Deti, ada yang aneh dengannya. Ia selalu memakai alat menyerupai handsfree bluetooth ditelinganya. Awalnya saya tidak berani bertanya, namun pada salah satu pembicaraan bermula dari pembicaraan tentang SLB (Sekolah Luar Biasa), Deti tiba-tiba bilang,

"Saya hampir aja sekolah di SLB" dengan gayanya yang cuek dan riang seperti biasa.

"Loh? Ko bisa? Gak ngerti." Saya spontan bertanya. Karena bingung sebenarnya dia sedang bercanda atau serius -___-

"Iya, saya mengalami kurang pendengaran sejak kelas 5 SD. Semakin lama, pendengaran saya semakin memburuk, saat saya mau masuk ke SMA, bapak takut kalau saya teruskan sekolah di sekolah umum, saya jadi tertekan.

"Akhirnya saya didaftarkan di salah satu SLB di Garut. Namun entah kenapa saya merasa saya bisa sembuh. Saya ini normal. Saya mau sekolah di sekolah yang normal. Karena rasa ingin sembuh yang sangat besar, saya selalu mendesak bapak untuk membawa saya ke dokter setiap seminggu sekali walaupun sebenarnya pemeriksaan cukup dilakukan sebulan sekali.

"Akhirnya dokter di Garut mengarahkan kami untuk mencoba memeriksa di rumah sakit di Bandung, dengan peralatan yang lebih canggih. Setelah diperiksa oleh dokter di Bandung, ternyata pendengaran saya tetap tidak bisa sembuh, namun ada alat pendengaran yang lebih kecil untuk memudahkan saya mendengar. Saat itu saya masih menggunakan alat pendengaran yang besar dan cukup mengganggu.

"Ternyata masalah tidak selesai sampai disitu. Kondisi ekonomi keluarga menuntut saya memilih salah satu, beli alat pendengaran dulu atau sekolah dulu. Saat itu saya bimbang, disatu sisi saya ingin sekali sekolah, namun disisi lain saya juga sangat membutuhkan alat pendengaran. Saya hanya menyampaikan pada bapak, kalau saya ingin sekolah. Dan saya yakin, saya dapat bersekolah.

"Akhirnya saya ikhtiar mencari ujian beasiswa untuk masuk SMA. Atas izin Allah, ternyata SMAN 1 Garut membuka seleksi beasiswa untuk lulusan SMP di Garut dengan biaya sumbangan yang tidak terlalu besar. Saya mengikuti seleksi itu dengan tetap menyerahkan semuanya pada Allah.

"Alhamdulillah saya diterima di SMAN 1 Garut, sekolah tersebut adalah sekolah favorit di Garut. Dan yang lebih mengejutkan, berdasarkan tes seleksi saya diterima di kelas akselerasi dimana saya dapat menyelesaikan SMA hanya dalam jangka waktu dua tahun saja. Namun bapak yang terlalu khawatir, membujuk saya untuk tidak mengambil kelas akselerasi, beliau bilang saya tidak boleh terlalu memforsir kemampuan saya.

"Saya hanya nurut saja. Apapun yang bapak lakukan pasti demi kebaikan. Segala puji bagi Allah, saat ini saya dapat membuktikan bahwa saya adalah anak yang normal."


Deti benar-benar menyita saya masuk pada kisah hidupnya. Semua ia ceritakan dengan nada yang ringan tanpa beban membuat saya benar-benar kehilangan kata mendengarkan pengalaman hidupnya. Saat ini rasanya tak pantas jika saya masih mempertanyaan segala kekurangan diri..


Subhanallah..
Deti adalah salah satu bukti kebesaranMu.
Engkau yang memampukan, Engkau yang memberi kekuatan.
Tak ada yang tak mungkin bagiMu..

Allah berfiman..
Fain tauddu ni'matallahi la tukhsuuha | Jika kamu menghitung nikmat Allah (yang diberikan kepadamu) maka engkau tidak akan mampu (karena terlalu banyak).

 



22.33
Daarul Hikam, 21 Agustus 2013

Jumat, 16 Agustus 2013

Being sexy!

I just blogwalking and found this video. This is video of Ashton Kutcher's speech at Teen Choice Award. I love it too much so I write down his speech. Check them out :)



"I found there are secrets how to keep in your career going in Holywood and to make things change. And there are amazing things I learn when I was Christ and I wanna share those things with you all because its help me to be where I'm now. So, its three things. The first thing is about opportunity, the second thing is about being sexy, and the third thing is about living life.

So, the first thing is opportunity. I believe that opportunity looks a lot like hard work. When I was 13th I got my first job with my dad carrying things to the roof, and then I got a job washing dashes at the restaurant and then I got a job at the grocery store daily and then I got a job in the factory. And I never had a job in my life that I was better than! I was just lucky to have a job. And every job I have was a stepping stone to my next job, and I never quit my job until I have my next job. So, the opportunities looks a lot like hard work.

And the second thing is about being sexy. The sexiest thing in the entire world is being really smart, being thoughtful and being generous. Everything else is craps! I promise you! Its just crap that people try to sell this to you to make you feel less. So, don't buy it! Be smart! Be thoughtful! And be generous!

and the last thing is something I just learn when I'm making movie about Steve Jobs. And Steve Jobs said, "When you grow up, you realize that the world is wider than this. And you just living your life inside this world. You just try to not getting trouble, and maybe got education, and got a job, and make some money then have a family. But life can a lot brighter than that when you realize one simple thing and this is the thing, everything around us that we called life was made up by people that not smarter than you!". You can build your own thing. You can build your own life that other people can life on it. So, build life, don't live one, build life!

Find your opportunities! And always be sexy!"



Yah!
I realize how we are all always play save with our life. We just too lazy to come out from our comfort zone. So, at the end we just live on the life was made by people that not smarter than us. We can't really build our own life. Then what we got just that-same-thing-as-others.

I wanna start building my life :)
Bismillah..


Check out the video for the whole speech


It Can Only Get Better

Let the sun refuse to shine
It won't be long before the days are brighter
If every step's an uphill climb
Carry on until they feel much lighter
For all the clouds up in the sky
For all the teardrops in our eyes

It can only get better
Be still my heart
It can only get better
We've come this far
It can only get better
I know it hurts 
For what it's worth
It can only get better


***


Today I feel worried for something I decided, and somehow I feel like I won't be the same as before. My mom said, "It's all what you want, it's all what you decided, so take the risk." I know what I decided is a really good one, but we all, humans, we are often so afraid of change. For example, when we are walking down the street, then come to a construction site and we need to change our path. By scanning around the area we should be able to find a detour and follow it to get where we want to go. Because we've taken the normal path before, we don't worry that it'll take us where we want to go. But when we run into a roadblock, suddenly information we trusted has broken down. We start to worry, where does the other road lead? How long will it take? Is it dangerous? What we don't know tends to scare us, and change creates a lot of things we don't know. Like what I feel this day.

The day after tomorrow, I will start my day as a santri at Daarut Tauhiid. I'll study more about my religion, Islam. I want to get closer to Him and this is the way I take. There will no more my mom, dad or my sister beside me. I wonder, how will I live my life there? What will I eat? Haha or who will be my roommates? What kind of person is she? This thing is really give me a lot of stress. Then I bump into my friend's blog, and it is what she write on her blog:

"When circumstances getting bad, and I feel my world crumbles, I start to worry too. Too often I don't trust Him as the pilot of my life. Too often I doubt the captain. He says don't worry, but I got scared. He says everything will be okay, but I still have a second guess. He is the pilot. He knows the field. Trust Him."

"I know He is Someone who never watches from outside the ring. He is here, inside my battlefield. Taking the pain I take, feeling the sore I feel. Telling me which move I should take. And knowing this makes me better. Because I know I’m not alone. Because I know I’m not struggling by myself. Because I know I have a God that never loses a battle. Not a single one."


Yah, She is rite. I'm not struggling by myself. I trust Him. I trust Allah will always beside me.
Laa haula walla quata illa billah.. Bismillah..


Which way will you take?