"Saat kata tak lagi mampu mengungkap makna. Saat bahasa dirasa tak cukup mengungkap cinta." - Yuliani
Saat itu pukul setengah satu dini hari, aku mengirimkan pesan pendek melalui telepon genggam untuk mama dan papa yang sebenarnya jarak kamar kami tak lebih dari 5 meter. Hanya pesan pendek. Tak banyak yang kuungkap pada pesan itu, walau beribu kata berjejal sesak di otak. Walau rangkai kalimat telah menggantung di ujung lidah. Kelu. Saat pagi datang, mereka menatapku heran. Entah karena isi pesanku yang tiba-tiba atau karena aku yang tak tahu waktu mengirimkan pesan pendek selarut itu. Tak banyak pembahasan soal pesanku.
Yang aku tahu, pujangga sehebat apapun tak akan pernah mampu merangkai kata demi mengungkap rasa cinta mereka padaku.
"Teteh sayang mama, papa :)"
Anakmu, yang takut kehilangan waktu memberitahumu akan hal itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar