Nice Homework #3
Membangun Peradaban Dari Rumah
Materi matrikulasi setiap minggunya selalu menjadi bahan evaluasi bagi saat pribadi dan keluarga kecil yang baru saya dan suami saya bangun. Begitu pun dengan materi minggu ketiga ini. Materi ini kembali mengevaluasi tujuan awal kami menikah. Apa visi, misi dan mimpi yang membuat kami yakin untuk manjadi partner hidup satu sama lain.
Sebenarnya dari awal ta'aruf, saya dan suami sudah berdiskusi bahwa keluarga kami kelak harus mampu memberi manfaat yang luas bagi semua orang. Cinta yang bukan hanya untuk dinikmati berdua, namun turut membagikan cinta melalui kebermanfaatan.
Adapun tugas NHW yang harus saya penuhi adalah
a. Membuat surat cinta dan melihat respon suami.
Hanya tersenyum, karna suami bukan tipe yang bisa mengungkapkan perasaannya dengan ekspresif. Beliau hanya berkata, saya menikahi kamu bukan hanya karna saya mencintaimu, tapi karna saya mencintai diri saya sendiri, karna saya mencintai anak-anak saya kelak, dan saya mencintai kehidupan saya di akhirat nanti.
b. Potensi anak (belum lahir, insyaaAllah Juni 2017) :)
c. Potensi Diri dan mengapa Allah hadirkan saya pada keluarga ini
- Saya salah satu yang berkeinginan kuat, sehingga jika sudah memiliki mimpi tertentu akan berusaha mencapai mimpi tersebut, meski terkesan ambisius.
- Mau mengalah dan mau mendengarkan.
- Bisa melihat situasi lingkungan, dan beradaptasi dengan mudah. Sehingga luwes dalam pergaulan dengan siapapun.
Potensi diri yang saya sebutkan diatas, melengkapi kekurangan suami. Sehingga saya yakin, Allah takdirkan saya menikah dengan suami adalah untuk saling menutupi kekurangan masing-masing.
d. Maksud Allah menghadirkan keluarga kami disini
Saat ini suami bekerja sebagai pegawai kantor pelayanan pajak, dimana beliau harus mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Pekerjaan yang berhubungan dengan uang rakyat ini sungguhlah tidak ringan, sikap amanah dan jujur begitu penting, sehingga kami seringkali mengevaluasi diri untuk terus meluruskan niat dalam mengemban tanggung jawab. Namun tidak berhenti sampai situ, suami sedang mempersiapkan diri mengejar beasiswa S2, agar kebermanfaatan itu sendiri bisa lebih luas.
Sedangkan saya sendiri saat ini tengah berfokus mencari ilmu untuk calon anak saya, karna saya sadar tugas saya pun tidak ringan. Ada generasi yang akan lahir dari rahim saya, ada generasi yang akan tumbuh dalam didikan dan pengawasan saya. Tanggung jawab yang bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat. Ilmu parenting ini bukan hanya untuk sekedar saya pelajari dan amalkan, lebih luas saya ingin bisa berbagi dengan yang lain. Terutama ibu-ibu di kalangan saya tinggal saat ini, tepatnya di Tarakan, Kalimantan Utara, yang belum banyak kajian-kajian membahas mengenai parenting.
Namun perjalanan kami sebagai tim barulah seumur jagung, sehingga masih panjang dan masih banyak ilmu yang harus kami pelajari dan kami lakukan demi mencapai mimpi kami bersama.
Semoga Allah mampukan kami setapak demi setapak mencapai mimpi-mimpi kami, membagikan cinta melalui kebermanfaatan.
****
Allahu 'alam
Tarakan, 12 Februari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar