Pagi ini tetiba ingat puisi pertama saya. Maksudnya bukan puisi yang pertama kali saya buat, tapi puisi yang pertama kali saya tujukan untuk seseorang. Waktu itu, jaman SMP. Saya kecil, baru pertama kali merasakan gugup yang teramat sangat saat melihat sosok lawan jenis. Namanya, Gema Ramadhan. Usianya tiga tahun lebih tua dari saya. Gema adalah sepupu kawan kecil saya.
Pertama kali menulis puisi buat seseorang, dan pertama kali patah hati. Gema bilang, dia lebih suka lirik lagu daripada puisi :(
Gema suka nyanyi. Dia pernah mengisi acara di komplek rumah saya dulu. Suara dan penampilannya mampu menghimbur semua yang datang, terutama anak muda. Setelah tampil, biasanya dia membagikan stiker, dan mati-matian saya desak-desakkan dengan warga komplek yang notabene ukuran tubuhnya lebih besar dari saya, hanya untuk menyimpan satu stiker Gema dan kawan-kawannya.
Setelah saya masuk SMA, hampir lupa saya dengan puisi pertama saya, patah hati pertama saya, dan orang yang pertama kali buat saya gugup. Sampai saya dengar bahwa Gema kecelakaan dan meninggal.
Saya bahkan belum sempat bilang,
"Gema, puisi saya boleh kamu jadikan lirik lagu."
6.55
Bandung, 19 Oktober 2012
Baru sekarang saya posting tulisan lama ini.
Disela jadwal kuliah yang digeser jadi lebih siang.