Masih jauh rupanya, entah saya menuju kamu atau kamu menuju saya yang jelas perjalanan saya dan kamu masih sama-sama jauh. Saya selalu suka duduk-duduk di kursi penumpang, lalu memperhatikan awan -siapa tahu ada namamu terselip dintaranya. Saya pikir kamu akan sedikit meninggalkan petunjuk- atau sekedar memandang tumpukan-tumpukan padi yang baru panen. Kamu pasti berpikir petak-petak sawah itu akan lebih indah jika dalam keadaan hijau. Sebenarnya saya rasa tumpukan padi yang baru panen tidak kalah indah. Mereka seperti anak perempuan yang baru menikah. Sudah tidak hijau, sudah ada yang punya. Tapi mereka bahagia karena sebentar lagi akan bermanfaat bagi kehidupan seseorang. Sesekali saya membuka jendela, memejamkan mata mencari bau tubuhmu diantara angin. Mungkin angin ingin sedikit membantu saya menemukanmu.
Kalau lagi ga' sabar, saya selalu cerewet pada supir supaya cepat-cepat membawa saya sampai tujuan. Saya kepingin cepat-cepat bertemu kamu. "Jangan kebut-kebut ah. Lambat asal selamat aja, neng", oh saya rasa pernyataan ini ada benarnya. Bersabar lebih lama lagi agar saya sampai ke tujuan yang lebih indah. Seperti sedang dalam perjalanan mendaki gunung, jika mau bersabar lebih lama dan berkorban lebih banyak, maka puncak yang akan saya capai juga akan memperlihatkan pemandangan yang lebih indah.
Saya tidak tahu kapan dan dimana perjalanan ini akan berakhir. Yang saya yakin, perjalanan ini akan berakhir indah. Kapanpun itu, dimanapun itu, siapapun kamu.
Bandung-Cirebon
2 September 2011 09:32
mantapp wi! ada beberapa penggunaan kata yang gak efektif, trus juga peletakkan kalimat yang gak seharusnya.. tapi tetep keren :)
BalasHapus