Selasa, 18 November 2014

"Kenapa blog ini ganti nama??"

*drum roll*

"Nya kitu we lah."

"Serius ih"

"Panjang ceritanya. Harus kembali ke masa lalu dulu. Terus ke masa depan. Terus ke masa sekarang. Aku gak bisa mengotak-ngatik waktu seperti mainan layaknya makhluk lima dimensi yang ada di pilm Interstellar."

"...."

"Oke, jadi gini...

Hmm.. 

Ringkasnya gini deh..

Kita gak akan pernah bisa memilih mati dimana, kapan dan dengan cara apa. Setidaknya kita bisa memilih mati dikenang sebagai apa. Dan ini adalah caraku memilih ingin sebagai apa aku dikenang. Ngerti gak ngerti, jangan nanya lagi."



***

Sekian, dan terima nikahnya dengan mas kawin seperangkat kitchen set.

Another Random Post

Waktu kecil, kalau pulang sekolah, pas turun dari angkot dan ternyata hujan selalu ngerasa seneng. Ada alasan buat hujan-hujanan. Walaupun udah dipanggil-panggil ibu warung buat neduh. Cuma dibales sama ketawa, lompat-lompat, terus pipis di celana. Hahaha mamah ga pernah marah.

Waktu kecil, kalau disuruh kewarung, suka ambil jalan muter. Supaya lebih banyak jalan-jalan. Dirumah yang dulu, jalannya sempit. Satu sama lain, rumahnya berhimpitan. Kalau lagi jalan pulang dari warung sendirian, suka iseng liat-liat rumah orang. Pernah gak lagi jalan sendirian, terus kamu lewat ke rumah orang, dan denger sekumpulan orang didalem lagi ketawa-ketawa. Seketika ngerasa ikut seneng? Aku menyebutnya, "Ada hangat menelusup dalam dada". Haha I must not be the only one, rite?

Waktu kecil, suka duduk sendirian di depan jendela besar, kalau ada orang yang lewat, suka penasaran apa ya yang ada dipikirannya? Hmm.. Wondering, how their life's going? Semua orang punya cerita yang beda-beda kan ya?

Yang aku suka dari menulis adalah... Aku selalu punya kehidupan kedua.
Aku bisa jadi orang lain. Walau bukan berarti kehidupan keduaku selalu berakhir bahagia.
Setidaknya di kehidupan keduaku, aku bisa pergi ke luar angkasa. Hahaha

Aku menulis apa yang aku mau. Apa yang ada dikepalaku. Tanpa perlu peduli apa kata mereka. Tanpa perlu berpura-pura kuat. Tanpa perlu berpura-pura aku baik-baik saja. Tanpa takut siapapun pergi. Karna pada hakikatnya takkan ada yang tinggal, kecuali Dia.

Disini, lukaku tak pernah pura-pura, begitupun dengan tawa.
Tak pernah ada selalu. Baik luka atau tawa.

It's ok to be hurted. Truth is, everybody's gonna hurt you. Even the kindest people sometime give us pain. But, we should know that everything happens for a reason. Nothing meaningless..